Demografi Desa

Demografi Desa

Kabupaten Tuban secara geografis berada di sebelah selatan khatulistiwa, tepatnya terletak antara 111 derajat 30' - 112 derajat 35' Bujur Timur dan 6 derajat 40' - 7 derajat 18' Lintang Selatan denganluas wilayah darat seluas 1.839,94 km persegi atau 183.994 Ha. Adapun yang membatasi wilayah Kabupaten Tuban adalah :

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan

Sebelah Selatan : Kabupaten Bojonegoro

Sebelah Barat : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora.

Kabupaten Tuban terbagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan Tuban Utara dan kawasan Tuban Selatan.Untuk kawasan Utara adalah kawasan Industri dan pesisir serta persawahan dengan jenis tanah yang relative subur sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, sedangkan untuk kawasan Tuban Selatan adalah kawasan persawahan dengan jenis tanah yang relatif kurang subur.

Keadaan topografi Kabupaten Tuban sangat bervariasi mulai dari daratan , berombak, bergelombang sampai berbukit. Apabila diukur dari atas permukaan laut, maka Kabupaten Tuban mempunyai ketinggian 0 - 350 meter dengan panjang garis pantai kurang lebih 65 km membujur dari arah timur di Kecamatan Palang sampai arah barat di Kecamatan Bancar dengan luas wilayah lautan mencapai 22.608 km persegi. Kabupaten Tuban secara administratif terbagi menjadi 20 kecamatan, dimana dari 20 kecamatan tersebut terdapat 5 kecamatan yang memiliki wilayah pantai, kecamatan tersebut adalah Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban, dan Kecamatan Palang.

Kondisi Geografis

Desa Prunggahan Kulon merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Tuban, tepatnya di Kecamatan Semanding. Jarak Desa Prunggahan Kulon dari kecamatan 3 km, sedangkan jarak desa Prunggahan Kulon dari kabupaten 35 km. Letak Geografis desa Prunggahan Kulon terletak pada 112 derajat 09'05'' - 112derajat 09'48'' BT dan 7 derajat 05'41'' - 7 derajat 06'34'' LS dengan luas wilayah 252.680 Ha. Secara geografis desa Prunggahan Kulon terdiri dari 5 dusun.

Secara Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran sedang yaitu sekitar 34 m di atas permukaan air laut.

Secara administratif, Desa Prunggahan Kulon terletak di wilayah Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa - desa tetangga.

Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ngadirejo Kec. Semanding.

Di sebelah Barat berbatsan dengan Desa Patihan Kec. Semanding dan Desa Kalisari Kec. Baureno Kab.Bojonegoro.

Di sisi Selatan berbatasan dengan Wilayah Kec. Babat Kab.Lamongan.

Di sisi Timur berbatasan dengan Wilayah Kec.Babat Kab. Lamongan.

Desa Prunggahan Kulon merupakan desa yang terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu Bengawan Solo , dimana sangat bermanfaat untuk pertanian.Desa Prunggahan Kulon memiliki lahan persawahan yang subur seluas 174 Ha.

Pola pembangunan lahan di desa Prunggahan Kulon lebih didominasi oleh kegiatan pertanian pangan yaitu palawija (padi, jagung) dengan penggunaan pengairan Irigasi Teknik (Pompanisasi).

Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2022, jumlah penduduk Desa Prunggahan Kulon adalah terdiri dari 9.588 KK, dengan jumlah total penduduk sebanyak 16.019 jiwa, dengan rincian 7.907 penduduk dengan jenis kelamin laki - laki dan 8.112 jiwa penduduk perempuan sebagaimana tertera dalam data kependudukan.

Dari data diatas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20 - 49 tahun Desa Prunggahan Kulon  sekitar 2.123 jiwa atau hampir 47,7 %.Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan Sumber Daya Manusia.

Dari jumlah 9.588 KK diatas, sejumlah 3.870 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 567 KK tercatat Keluarga Sejahtera I; 216 KK tercatat Keluarga Sejahtera II;  0 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 0 KK tercatat Keluarga Sejahtera III plus.Jika KK golongan Prasejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 50 % KK Desa Prunggahan Kulon adalah keluarga miskin.

Namun demikian masih banyak permasalahan yang akhirnya menimbulkan masalah - masalah sosil seperti kemiskinan dan pengangguran. Hal tesebut terjadi karena keberadaan potensi yang ada di desa kurang ditunjang oleh infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia yang memenuhi, misalnya keberadaan lahan pertanian yang luas di Desa Prunggahan Kulon tidak bisa mengangkat derajat hidup petani karena produktifitas pertaniannya tidak maksimal bahkan relatif rendah.Hal tersebut disebabkan karena sarana irigasi yang kurang memadai serta sumber daya para petani baik yang berupa modal maupun pengetahuan tentang sistem pertanian modern yang relatif masih kurang. Akibatnya banyak masyarakat petani yang taraf hidupnya masih dibawah garis kemiskinan.